Sushi dari Segi Kesehatan
Sushi dan sashimi merupakan makanan yang mayoritas bahannya adalah hasil laut. Menurut penelitian, hasil-hasil laut tadi banyak memiliki zat-zat essential seperti Omega 3, yang sangat diperlukan tubuh untuk mencapai kesehatan yang optimal. Adapun khasiat utama dari Omega 3 tersebut adalah, memperbesar pembuluh darah yang secara otomatis memperlancar peredaran darah. Selain itu juga sangat bagus khasiatnya untuk penyakit arthritis, dan asthma.
Kandungan Omega 3 banyak terdapat pada Tuna, dan Salmon. Yang paling banyak kandungan Omega 3-nya adalah Toro, bagian perut ikan tuna.
Selain Omega 3, rumput laut yang merupakan bahan dasar dari Nori (roasted seaweed) banyak mengandung zat Antioxidant yang dipercayai sebagai zat yang mencegah penyakit kanker.
Juga yang menjadi pertimbangan utama bagi khalayak banyak adalah kolesterol yang terdapat pada seafood. Kolesterolyang terdapat pada seafood adalah kolesterol HDL yang berkhasiat untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Tradisi untuk memakan ikan mentah sudah ada sejak adanya peradaban manusia. Terkenanya penyakit keracunan makanan dapat disebabkan oleh makanan, baik yang mentah ataupun yang matang, yang tercemar organisme berbahaya atau zat kimia beracun yang hinggap di permukaan makanan melalui udara, air, debu, ataupun makhluk hidup (misalnya manusia atau serangga).
Sebagian besar penyebab terjadinya keracunan makanan adalah bakteri phatogen. Bakteri phatogen akan berlipat ganda jumlahnya hanya dalam waktu 40 menit pada suhu ruangan. Makin banyak jumlah bakteri, makin besar kemungkinan seseorang terkena penyakit setelah memakan makanan tersebut.
Jadi yang menjadi penyebab keracunan makanan adalah bukan bahan makanan itu sendiri, melainkan zat atau organisme yang mencemari makanan tersebut.
Menurut penelitian, jenis makanan yang sama sekali tidak dapat dimakan mentah adalah segala jenis unggas seperti ayam, dan burung, dan babi karena dalam daging hewan hewan tersebut ditemui bakteri atau organisme yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Di lain pihak, ikan dan hasil laut juga sayur-sayuran, sangatlah berguna bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam keadaan mentah. Karena dengan memasak maka sebagian zat-zat essential itu akan hilang.
SUSHI
Jepang adalah negara yang terdiri dari beberapa pulau yang dikelilingi lautan yang kaya akan plankton karena pertemuan antara arus panas dan arus dingin. Perairan Jepang kaya akan hasil laut. Adapun topografinya adalah pegunungan yang telah dibentuk untuk lahan pertanian. Jepang selalu mengambil bahan pangan dari hasil pertanian dan hasil lautnya. Seni memasaknya menekankan apa yang alamnya sediakan. Sushi, yang merupakan kombinasi ikan mentah dan nasi yang dibumbui, merupakan makanan yang eksotis bagi orang asing, adalah makanan sehari-hari penduduk Jepang.
Sushi berawal dari berabad-abad yang lalu sebagai metode pengawetan ikan. Diperkirakan sushi berasal dari negara-negara Asia Tenggara. Ikan mentah yang telah dibersihkan di-press antara lapisan garam yang di tindih dengan batu. Setelah beberapa minggu dan melewati proses fermentasi, ikan dan nasi tersebut dapat disantap.
Pada abad ke-18, chef bernama Yoke memopulerkan nasi yang dibumbui dengan cuka, garam, dan gula, kemudian menghidangkannya bersama campuran lainnya seperti irisan ikan mentah.
Ada dua jenis sushi yang berkembang pada saat itu berdasarkan bentuknya, Kansai dan Edo (sekarang menjadi Osaka dan Tokyo). Kansai region sushi adalah nasi sushi dan bahan lainnya yang di bentuk menjadi bentuk-bentuk dekoratif, sedangkan Edo style adalah ikan mentah yang diletakkan di atas nasi sushi yang juga disebut nigiri sushi.
Sushi Chef
Untuk menjadi seorang sushi chef, harus melewati tahap-tahap yang cukup rumit. Di Jepang sendiri, diperlukan waktu sekitar 10 tahun untuk menjadi seorang sushi chef. Adapun tahap-tahapnya yaitu, sebagai sushi helper, sushi cook, kemudian barulah ia mendapat title sushi chef. Biasanya seseorang yang berminat menjadi sushi chef, berguru seperti halnya dalam dunia persilatan.
Fase sushi helper meliputi peraturan-peraturan dapur (kitchen) untuk keamanan pekerjaan maupun makanan, penguasaan menu, jenis-jenis ikan, jenis-jenis makanan, dan istilah-istilah yang digunakan. Pada tahap ini seorang sushi helper mulai belajar untuk membuat roll, memasak nasi, mengasah pisau, memotong serta penguasaan teknik merawat sayur-sayuran.
Setelah melewati fase sushi helper, barulah diberi titel sushi cook. Di fase inilah sushi cook mempelajari teknik dasar memasak, memotong ikan, memilih ikan, teknik pembuatan nigiri, sashimi, teknik penyajian, teknik membuat tamago (telur yang dimasak berlapis-lapis), dan teknik merawat ikan.
Dalam fase ini, kadang kala mereka mengikuti kursus merangkai bunga untuk mengetahui dasar-dasar teknik penyajian dan komposisi warna. Dalam fase ini, seorang sushi cook mulai dituntut untuk mempelajari dan memahami secara mendalam segala hal yang berkaitan dengan manajemen restoran seperti preparasi, pembuatan jadwal, dan teknik pembelian bahan-bahan.
Setelah melewati fase cook sushi, biasanya sang guru mengizinkan anak didiknya untuk berguru kepada rekannya untuk mengetahui teknik-teknik lain. Apabila sudah memahami beragam teknik, maka ia pun siap untuk memimpin suatu sushi bar dan diberi gelar sushi chef.